Pages - Menu

Thursday, March 21, 2019

7 Manfaat Pentingnya Menjaga Hutan


Banjir, longsor, kekeringan, dan udara yang tidak sehat serta hewan-hewan yang tidak mempunyai tempat untuk hidup semakin terdengar di telinga kita. Berbagai media telah mengabarkan berita yang membuat perasaan ini sedih dan terluka. Bagaimana bisa Indonesia yang berada di urutan ketiga sebagai hutan hujan tropis terbesar di dunia ini mengalami berbagai macam bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan hutan. Apa faktor penyebab rusaknya hutan Indonesia?

Rusaknya hutan yang diakibatkan oleh fenomena alam atau aktivitas alam itu sendiri seperti kebakaran hutan pada musim kemarau atau karena letusan gunung berapi tidak dapat dicegah atau dihindari.  Namun, faktor yang menjadi rusaknya hutan Indonesia ini adalah akibat ulah manusia (human destructions).
Penyebab kerusakan hutan akibat ulah manusia:
1.   Penebangan liar
Penebangan liar dilakukan oleh siapa saja yang hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok. Misalnya warga sekitar yang membuka lahan pertanian ilegal. Selain itu,pengusaha yang memiliki atau tidak memiliki ijin juga melakukan penebangan liar di luar areal yang telah ditentukan.

Saya tinggal di Sumatera Selatan, hampir setiap hari puluhan mobil besar mengangkut kayu pohon yang sangat banyak untuk keperluan suatu perusahaan. Setiap melihat mobil-mobil tersebut lewat, saya membatin dari mana asal kayu pohon tersebut???

2.   Pembakaran hutan yang disengaja
Masyarakat yang membuka lahan pertanian dengan cara membakar, dapat menyebabkan kebakaran hutan yang luas dan lebih besar jika tidak terkendali. Membakar hutan untuk pembukaan lahan pertanian menjadi cara yang lebih mudah dan murah  tetapi dapat menyebabkan kerusakan hutan yang parah.

3.   Perambahan hutan
Menebang atau membabat pohon untuk membuka lahan pertanian. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi hutan menjadi rusak.

4.   Perladangan berpindah
Perladangan berpindah adalah suatu sistem bercocok tanam yang dilakukan oleh masyarakat secara berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain. Perladangan berpindah memberikan kontribusi yang nyata terhadap kerusakan ekosistem hutan terutama pada pulau-pulau yang berukuran kecil. 

5.   Pertambangan
Usaha pertambangan yang dilakukan berbentuk pertambangan tertutup dan pertambangan terbuka. Pertambangan terbuka adalah pertambangan yang dilakukan di atas permukaan tanah. Bentuk Pertambangan ini dapat mengubah bentuk topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya; termasuk pertambangan yang dilakukan di areal hutan. Pertambangan terbuka menghilangkan semua vegetasi yang berada di permukaan karena tanah akan dieksploitasi dan diangkut untuk mengambil mineral tambang yang terkandung didalamnya.

6.   Transmigrasi
Kebijakan pemerintah untuk meratakan penduduk ke seluruh pelosok tanah air dengan program transmigrasi membawa dampak terhadap kerusakan hutan. Hutan dibuka untuk dibuat pemukiman transmigrasi, dan tiap transmigran mendapatkan lahan garapan seluas 2 hektar. Hutan primer maupun sekunder dibuka untuk kegiatan program pemerintah transmigrasi.

7.   Pemukiman penduduk
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan dasar akan perumahan semakin meningkat. Terbatasnya daerah yang dapat digunakan sebagai daerah pemukiman membuat kegiatan ini dilakukan pada areal-areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung. Daerah-daerah yang tidak sesuai dengan peruntukkannya, dipaksakan untuk dibuat pemukiman. Daerah berlereng terjal yang berbahaya juga ikut menjadi lokasi sasaran pembuatan rumah-rumah penduduk.

Manusia jaya, hewan-hewan tunawisma.

8.   Pembangunan perkantoran
Areal perkantoran tidak hanya terdapat pada daerah perkotaan yang ramai. Komplek perkantoran juga dibangun pada lahan-lahan hutan, terutama kabupaten yang baru dimerkarkan dari kabupaten induk. Kabupaten atau perangkat pemerintahan baru mencari dan membuka lahan hutan untuk membuat kawasan pemukiman, kawasan industri, kawasan perdagangan dan juga untuk areal perkantoran. Pembangunan yang terjadi ini akhirnya perlu dilakukan alih fungsi lahan.

9.   Pembangunan infrastruktur perhubungan
Transportasi sangat penting untuk kemajuan suatu daerah atau negara. Transportasi berhubungan dengan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, lapangan udara, pelabuhan dan lain-lain. Pembangunan infrastruktur perhubungan merupakan hal mendesak yang perlu dilakukan. Namun pembangunan tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup. Seperti pembangunan infrastruktur jalan, adakalanya harus memotong hutan pada kawasan lindung maupun kawasan konservasi. 

Pembangunan pelabuhan kapal yang dilakukan di pesisir pantai yang memiliki hutan pantai atau hutan mangrove sering merusakan keberadaan hutan-hutan tersebut. Dan banyak contoh lain yang dapat dilihat di sekitar kita, mengenai kerusakan lingkungan akibat pembangunan infrastruktur perhubungan.

10.Perkebunan kelapa sawit
Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit telah dilakukan pada beberapa daerah di Indonesia. Beberapa pihak yang pernah terlibat dan merasakan akibat pembangunan perkebunan kelapa sawit menjadi sadar akan dampak negatif dari kegiatan tersebut terhadap lingkungan. Keseimbangan ekosistem menjadi terganggu akibat penurunan biodiversitas, pencemaran lingkungan dari input peptisida yang berlebihan, sulitnya seresah kelapa sawit terdekomposisi dan pemulihan lahan kepada kondisi semula memerlukan waktu yang sangat panjang.

11.Konservasi lahan gambut menjadi sawah
Proyek pembangunan satu juta hektar lahan gambut menjadi sawah pernah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan mempertahankan swasembada beras. Akibatnya lahan hutan gambut menjadi berkurang dan dampak negatif yang ditimbulkan seperti meningkatnya bahaya kebakaran hutan, memberikan sumbangan terhadap pemanasan global, berkurangnya keanekaragaman hayati dan dampak negatif lainnya. Di beberapa daerah terdapat lahan gambut yang ditimbun untuk membangun suatu perusahaan.

12.Penggembalaan ternak dalam hutan
Kerusakan hutan akibat penggembalaan ternak dengan cara, ternak tersebut mengkonsumsi daun-daun dan semai-semai yang merupakan tumbuhan permudaan sebagai regenerasi dari hutan tersebut. Kerusakan lain yang terjadi juga seperti kerusakan batang akibat gigitan dan gesekan tanduk ternak. Pengembalaan ternak di dalam hutan menyebabkan pemadatan tanah hutan karena diinjak-injak oleh ternak. Hal ini akan mempengaruhi proses infiltrasi atau menyerapnya air ke dalam tanah menjadi berkurang sehingga proses runoff meningkat yang menyebabkan erosi di permukaan tanah.

13.Kebijakan pengelolaan hutan yang salah
Kerusakan hutan juga dapat terjadi karena kebijakan yang dibuat lebih memperhatikan dampak ekonomis dibandingkan dengan dampak ekologis. Selain itu juga perbedaan persepsi tentang kelestarian hutan kadang terjadi karena dasar pemahaman yang berbeda. Ada pendapat yang menyebutkan bahwa kebijakan pengelolaan hutan yang salah dari pemerintah sebagai suatu “pengrusakan hutan yang terstruktur” karena kerusakan tersebut didukung oleh perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.


Persepsi dan pemahaman masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam terutama mengolah lahan-lahan milik mereka dengan menanam tanaman semusim yang lebih cepat menghasilkan dibanding dengan tanaman berumur panjang termasuk tanaman kehutanan. 


Kerusakan hutan akibat ulah manusia ini adalah hal yang sangat tidak dapat dicegah apabila tidak ada rasa cinta terhadap hutan. Dampak rusaknya hutan tidak terjadi seketika setelah manusia merusaknya, melainkan jangka panjang. Mungkin beberapa tahun kemudian.

Penting sekali menjaga hutan Indonesia ini dengan sebaik-baiknya. Karena jika tidak, apa kabar Indonesia beberapa tahun mendatang???
Sebagai generasi muda, sepatutnya dapat menjaga dan menyelamatkan hutan dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Karena di hutan-lah kita bisa hidup. Karena hutan-lah kita selamat. Mengapa? Karena hutan memiliki manfaat yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan di bumi ini.

7 Manfaat Pentingnya Menjaga Hutan

  1. Mengatur siklus air
  2. Mencegah banjir
  3. Mencegah kekeringan
  4. Mencegah erosi dan longsor
  5. Menghasilkan oksigen
  6. Menyerap dan menyimpan karbondioksida 
  7. Menjadi rumah untuk 10% jenis flora, 12% jenis mamalia, dan 17% jenis burung


Tulisan ini adalah bentuk dukungan saya dari petisi change.org #JagaHutan untuk mendorong perwujudan #HariHutanIndonesia agar keberadaan hutan Indonesia 
yang merupakan hutan terluas ketiga di dunia bisa sama-sama dirayakan 
oleh masyarakat Indonesia.



Sumber: (1) (2)  (3)

13 comments:

  1. Selamat hari hutan.
    Jaga orang utan yaaa...

    ReplyDelete
  2. Human destructive. Beneran ini sudah 1400 tahun yang lalu diingatkan Allah dalam AlQuran agar #jangan membuat kerusakan di muka bumi

    ReplyDelete
  3. klo kita menjaga alam, alam pun juga akann balik menjaga kita. sudah seharusnya kita menjaganya. dan sling jaga

    ReplyDelete
  4. Terimakasih pengingatnya..

    Benar, kita harus jaga hutan

    ReplyDelete
  5. Jika jumlah penduduk tidak dikendalikan, memang mengancam untuk pembukaan lahan sebagai pemukiman :'(

    ReplyDelete
  6. Selamat hari hutan, lestari hutanku lestari alamku

    ReplyDelete
  7. Wah baru tahu kalau tanggal 21 Maret adalah hari hutan. Iya bener mba emang nih kalo hutan Indonesia abis,negara lain kena imbas. Udah pada abis dibikin perumahan. Seremnya kalau alamnya udah marah,ngeri.

    ReplyDelete
  8. ngenes ya? Sebagai pemilik hutan terbesar di dunia, kita malah menyia-nyiakannya

    ReplyDelete
  9. Eh ternyata tanggal 21 Maret hari hutan y.

    Mari kita sama-sama jaga hutan. Mulai dari lingkungan sekitar kita.

    Salam
    www.kidalnarsis.com

    ReplyDelete
  10. Sepakat, semoga kita tidak menambah kerusakan di muka bumi. Biar semuanya menjadi lestari..

    ReplyDelete
  11. Bukit di belakang perumahanku udah penuh rumah. Walhasil, kami yang di bawah nih jadi deg2an kalau hujan deras. Khawatir kebanjiran lagi. :(

    ReplyDelete
  12. aku sedih liat hutan ditebangi
    apalagi untuk kawasan wisata sepeti di Kota Batu
    padahal nanti dampaknya ya ke manusia juga ya

    ReplyDelete
  13. Bener. Edukatif banget mbak ulasannya. Saya yang paling iba adalah ketika hutan2 dibakar, habitat hewan2 yg tinggal didalamnya tentu musnah dan mereka bakal bingung mau lari kemana. Ketika nyungsep ke kebun2 org, pada ditembaki & diperlakukan kurg manusiawi. Kasian banget :(

    ReplyDelete

THEME BY RUMAH ES